Sabtu, 15 November 2008

Biografi Juana Wangsa Putri


Juana Wangsa Putri:
BERBAGI PENGALAMAN

Icon Taekwondo Indonesia saat ini tidak lepas dari Juana Wangsa Putri. Mengawali karirnya di Teladan sudah tiga belas tahun menggeluti taekwondo, sembilan tahun di antaranya sebagai atlet nasional, mendorong Juana Wangsa Putri (31) menuangkan pengalamannya dalam sebuah buku. "Buku biografi atlet belum banyak, di taekwondo malah belum ada. Buku ini catatan perjalanan saya di taekwondo," ujar alumnus STIE Perbanas ini.

Yoan, panggilan peraih dua medali emas SEA Games dan juara kualifikasi dunia ke Olimpiade Athena 2004 ini, sempat berniat menulis sendiri biografinya. Namun, tugas ini lalu ia serahkan kepada tiga wartawan, Dewi Pratiwi, Alexander Aur, dan Bernadus Wijayaka. Setelah berproses selama 14 bulan, terbitlah buku Tendangan Pamungkas Sang Ap-Bal Hurigi Indonesia: Sejumput Kisah Juana Wangsa Putri. Omong-omong, Ap-Bal Hurigi itu apa? "Ini jurus andalan saya, tendangan kaki bagian depan," ujarnya. Jurus ini kerap dia gunakan sebagai senjata pamungkas, sampai menjadi ciri khasnya.Keinginan Yoan berbagi pengalaman membuat buku ini tak sekadar biografi. Pada bagian akhir, pemegang sertifikat The Olympic Solidarity Technical Course for Coaches ini membuat bab khusus soal program latihan dan pembinaan atlet. "Saya punya impian, taekwondoin muda Indonesia bisa berprestasi lebih baik, terutama di Olimpiade," ujar mahasiswi pascasarjana Universitas Negeri Jakarta yang tampil di Olimpiade Sydney 2000 dan
Athena 2004 ini.

4 komentar:

  1. Bgitu baca buku ini jadi tau siapa sebenarnya Bem Jo, yang membuat dia hebat ternyata cara berfikirnya yang positif.

    BalasHapus
  2. wow...

    temen gw heibat yach...

    wakakakakakk.....

    BalasHapus