Jumat, 04 Desember 2009
Latihan Pintu6 Senayan ditiadakan
diberitahukan kepada smua rekan2 Teladan,snior,dan junior,,bahwa terhitung dari tgl 5 desember latihan di pintu6 senayan sudah tidak berlanjut lg,karena kurang minatnya peserta..pemusatan latihan akan dialihkan ke smp negeri 12 wijaya..trims
Senin, 16 November 2009
Gashuku 2009
-13 Nov 2009- Serangkaian rapat koordinasi pengurus akhirnya sepakat untuk membentuk gashuku 2009, dari hasil rapat telah terbentuk sejumlah panitia dan anggaran dasar yang masih dalam bentuk wacana, berikut laporannya.
Judul Acara : "Build Our Spirit"
Tempat : Villa Rani, desa Cileumber, Bogor (tentative)
Tanggal : 19-20 Desember 2009
Biaya : 250.000,- (peserta)
Sabtu, 10 Oktober 2009
LATIHAN @pintu6 snayan telah dimulai kembali
kepada rekan-rekan semua..
diberitahukan bahwa latihan di pintu 6 akan dmulai kembali..
latihan akan dimulai pada tanggal 17 oktober..
jam latihan seperti biasa dari pukul15:00-17:00..
bagi yg mempunyai waktu luang diharapkan kehadirannya..trims
diberitahukan bahwa latihan di pintu 6 akan dmulai kembali..
latihan akan dimulai pada tanggal 17 oktober..
jam latihan seperti biasa dari pukul15:00-17:00..
bagi yg mempunyai waktu luang diharapkan kehadirannya..trims
Rabu, 23 September 2009
Siapa Selanjutnya?
Aargh.. Sialan!
Caci maki setelah selesai pemilihan ketua SENAT Mahasiswa, mau apalagi ternyata saya harus kalah dari temen satu jurusan saya. Bagaimanapun kemenangan itu sudah saya persiapkan mati-matian sebelum waktunya tiba, mulai dari kampanye, membuat program kerja, hingga memperjuangkan IP yang di atas rata-rata. Ketua SENAT merupakan puncak untuk menunjukan jati diri saya sebagai Mahasiswa nomor satu di Fakultas. Tapi apa setelah memperjuangkan itu rasanya runtuh semua bahkan saya tidak percaya dengan apa yang saya peroleh dari hasil ini.
Pemilihan ketua SENAT ini dilakukan oleh FFTV (Fakultas Film dan Televisi) di IKJ dan dihadiri oleh seluruh Mahasiswa FFTV, pemilihan sempat alot setelah hasil forum tidak berhasil hingga tahap "mufakat", hasilnya kegiatan inipun dilakukan dengan cara voting. Setelah bersaing angka yang cukup tipis, akhirnya saya terpaut hanya dua angka dari sang pemenang, tipis memang, namun hasilnya mutlak, DIALAH PEMENANGNYA.
AArgHH..
Selain mahasiswa saya juga berprofesi sebagai pelatih Taekwondo di salah satu SMP Negri di bilangan Jakarta. Sabtu itu merupakan kejuaraan Taekwondo yang diselenggarakan oleh Klub 69, pertandingan itu melibatkan SMP yang saya bina sebagai rombongan yang ikut berkompetisi untuk menjadi yang terbaik. Yup menjadi yang terbaik, setelah pembinaan dan penyiksaan selama beberapa bulan sebelumnya, inilah saatnya kita berlabuh untuk meraih prestasi diajang kompetisi ini.
Pertandingan berakhir, sebagian dari mereka ada yang menang dan kalah, namun persentasi kalah lebih banyak dari yang menang, walaupun gagal tapi diantara mereka mendapatkan medali walaupun perak dan perunggu, sayapun kecewa hati melihat hasil ini, namun sebagai pelatih tidak etis menyalahkan muridnya yang kalah.
Saat melihat kekecewaan murid-murid saya, pandangan saya terpaku dengan salah satu dari mereka, mukanya tenang bahkan terlihat senang, dialah murid saya yang paling rajin diantara yang lain, Kira namanya, sayapun iseng bertanya.
"kamu dapat apa"
"ga dapet apa-apa kak, kalah partai pertama"
"poinnya berapa-berapa?"
"7-0 ka. hehehe.."
Saya melihat ekspresinya yang tetap ceria, saya pun bingung, padahal Kira setiap kali turun tanding pasti kalah di partai awal, walapun begitu tidak ada kekesalan diraut mukanya. Saya hendak membuat dia sedikit sadar dengan kata-kata saya.
"Kamu kalah..kok kelihatan senang begitu?"
"hehe.. semua orang punya giliran untuk menang... kakak tau saya terus berlatih hanya untuk menunggu giliran itu"
Sayapun tercengang mendengarnya, ucapan anak SMP mengingatkan saya kepada masa saat saya gagal menjadi ketua SENAT, prestasi kuliah saya menurun hanya gara-gara kecewa dan rasa tidak terima. Yup.. saya setuju dengan kata-katanya, semua mempunyai giliran untuk sukses, masalahnya tinggal siapa yang "sabar" menunggu hingga cita-cita itu menyapa.
Caci maki setelah selesai pemilihan ketua SENAT Mahasiswa, mau apalagi ternyata saya harus kalah dari temen satu jurusan saya. Bagaimanapun kemenangan itu sudah saya persiapkan mati-matian sebelum waktunya tiba, mulai dari kampanye, membuat program kerja, hingga memperjuangkan IP yang di atas rata-rata. Ketua SENAT merupakan puncak untuk menunjukan jati diri saya sebagai Mahasiswa nomor satu di Fakultas. Tapi apa setelah memperjuangkan itu rasanya runtuh semua bahkan saya tidak percaya dengan apa yang saya peroleh dari hasil ini.
Pemilihan ketua SENAT ini dilakukan oleh FFTV (Fakultas Film dan Televisi) di IKJ dan dihadiri oleh seluruh Mahasiswa FFTV, pemilihan sempat alot setelah hasil forum tidak berhasil hingga tahap "mufakat", hasilnya kegiatan inipun dilakukan dengan cara voting. Setelah bersaing angka yang cukup tipis, akhirnya saya terpaut hanya dua angka dari sang pemenang, tipis memang, namun hasilnya mutlak, DIALAH PEMENANGNYA.
AArgHH..
--0--
Selain mahasiswa saya juga berprofesi sebagai pelatih Taekwondo di salah satu SMP Negri di bilangan Jakarta. Sabtu itu merupakan kejuaraan Taekwondo yang diselenggarakan oleh Klub 69, pertandingan itu melibatkan SMP yang saya bina sebagai rombongan yang ikut berkompetisi untuk menjadi yang terbaik. Yup menjadi yang terbaik, setelah pembinaan dan penyiksaan selama beberapa bulan sebelumnya, inilah saatnya kita berlabuh untuk meraih prestasi diajang kompetisi ini.
Pertandingan berakhir, sebagian dari mereka ada yang menang dan kalah, namun persentasi kalah lebih banyak dari yang menang, walaupun gagal tapi diantara mereka mendapatkan medali walaupun perak dan perunggu, sayapun kecewa hati melihat hasil ini, namun sebagai pelatih tidak etis menyalahkan muridnya yang kalah.
Saat melihat kekecewaan murid-murid saya, pandangan saya terpaku dengan salah satu dari mereka, mukanya tenang bahkan terlihat senang, dialah murid saya yang paling rajin diantara yang lain, Kira namanya, sayapun iseng bertanya.
"kamu dapat apa"
"ga dapet apa-apa kak, kalah partai pertama"
"poinnya berapa-berapa?"
"7-0 ka. hehehe.."
Saya melihat ekspresinya yang tetap ceria, saya pun bingung, padahal Kira setiap kali turun tanding pasti kalah di partai awal, walapun begitu tidak ada kekesalan diraut mukanya. Saya hendak membuat dia sedikit sadar dengan kata-kata saya.
"Kamu kalah..kok kelihatan senang begitu?"
"hehe.. semua orang punya giliran untuk menang... kakak tau saya terus berlatih hanya untuk menunggu giliran itu"
Sayapun tercengang mendengarnya, ucapan anak SMP mengingatkan saya kepada masa saat saya gagal menjadi ketua SENAT, prestasi kuliah saya menurun hanya gara-gara kecewa dan rasa tidak terima. Yup.. saya setuju dengan kata-katanya, semua mempunyai giliran untuk sukses, masalahnya tinggal siapa yang "sabar" menunggu hingga cita-cita itu menyapa.
"Siapa selanjutnya?"
Selasa, 22 September 2009
Kamis, 03 September 2009
Buka Bersama
Dalam menyambut gairah kebersamaan di bulan Ramadhan, segenap panitia mengundang para senior, rekan-rekan seperjuangan dan junior-junior yang aktif maupun yang sudah lama tidak aktif di Taekwondo Teladan untuk hadir di acara Buka Bersama, yang akan dilaksanakan pada:
Hari : Sabtu
Tanggal : 5 September 2009
Pukul : 16:30-selesai
Tempat : Jl. Wijaya IX, Jakarta Selatan (SMP N 12)
Demikian undangan ini kami sampaikan untuk info lebih lanjut hubungi: Okta (021-92211199/085693900041).
Nb: Yang ingin ikut konfirmasi melalui Okta untuk pendataan.
Sabtu, 29 Agustus 2009
Kabar Bahagia..
Telah lahir putra kami
pada pukul 13.02 Wita:Gabriel Justus Omar Simanjuntak
di Rumah sakit Puri Bunda (bali),
Dgn berat 2,78Kg dan panjang 48cm.-Boyke&Chintia-..
pada pukul 13.02 Wita:Gabriel Justus Omar Simanjuntak
di Rumah sakit Puri Bunda (bali),
Dgn berat 2,78Kg dan panjang 48cm.-Boyke&Chintia-..
Langganan:
Postingan (Atom)